MKKS SMP Rembang Tampilkan Parade Pakaian Adat dan Kentongan, Ribuan Warga Terpukau
Dipimpin langsung oleh Ketua MKKS SMP Rembang, Ngadiyono, S.Pd., M.Pd., peserta tampil memukau dengan formasi barisan simbol kenegaraan yang dibuka oleh pengibaran bendera Merah Putih, dilanjutkan dengan gambar Garuda Pancasila, Presiden, dan Wakil Presiden. Puncaknya, parade pakaian adat dari 38 provinsi menegaskan pesan persatuan dalam keberagaman.
“Melalui karnaval ini, para kepala sekolah ikut menari bersama murid. Ini menunjukkan bahwa dunia pendidikan juga punya peran penting dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa,” ujar Ngadiyono.
Kehadiran kentongan khas Rembang sebagai pengiring langkah para peserta membuat suasana semakin hidup. Sekretaris MKKS SMP, Chrismastuti, M.Pd., menyebut kentongan adalah simbol budaya lokal yang menyatukan.
“Kentongan bukan sekadar musik pengiring, tetapi identitas Rembang yang kami bawa di tengah keberagaman budaya Indonesia,” jelasnya.
Persiapan matang dilakukan sebelum tampil. Estu Budi Winarni, S.Pd., mengungkapkan peserta telah berlatih gerak, lagu, dan tari agar penampilan kompak.
“Tujuan kami bukan hanya tampil bagus, tapi juga menanamkan nilai persatuan dan kebanggaan budaya kepada murid,” katanya.
Keterlibatan murid dalam karnaval ini juga menjadi pengalaman berharga. Leeazyla Aisyatu Najwa (Zyla), siswi SMPN 2 Rembang, merasa bangga bisa ikut ambil bagian.
“Seru sekali! Kita bisa belajar menghargai perjuangan pahlawan dan bangga dengan budaya Indonesia,” ucapnya penuh semangat.
Ribuan warga yang memadati pusat Kota Rembang ikut larut dalam euforia. Tepuk tangan meriah mengiringi setiap atraksi yang ditampilkan. Partisipasi MKKS SMP Rembang menjadi bukti nyata bahwa sekolah tidak hanya membentuk kecerdasan akademik, tetapi juga menanamkan cinta budaya dan rasa persatuan bagi generasi muda.