Brandal Alif Tegaskan Sikap: “KSH Harus Stop Arogansinya!
Rembang – Tekanan terhadap pembangunan Rumah Sakit Keluarga Sehat (RS KSH) di Kecamatan Rembang memasuki babak baru. Brandal Alif, organisasi masyarakat yang dikenal vokal dan berpengaruh di akar rumput, kembali menggelar aksi massa yang solid dan tertib, Selasa (15/10). Aksi ini menegaskan komitmen mereka mengawal aspirasi warga hingga tuntas.
Puluhan massa Brandal Alif memadati lokasi proyek dan jalur Pantura Rembang, mendesak manajemen RS KSH dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk segera menanggapi tuntutan masyarakat secara substantif. Dalam orasinya, sikap tegas organisasi ini langsung terlihat.
“KSH harus stop Arogansinya. Selesaikan permasalahan proses pembangunan yang penuh tanda tanya. Jangan malah bermain politik dengan mencari dukungan ke tokoh-tokoh untuk memecah-belah solidaritas warga. Kami di Brandal Alif tidak gentar dengan cara-cara seperti itu,” tegas Arif Yulianto, Ketua DPP Brandal Alif, di hadapan massa yang terkendali.
Sebagai bentuk tekanan dan menunjukkan pengaruhnya dalam menggerakkan massa, Brandal Alif memberi ultimatum tegas kepada Pemkab Rembang.
“Kami beri waktu. Jika tidak ada respon, kami akan melakukan gelombang aksi yang lebih besar! Ini bukan main-main. Ini bukti kami serius memperjuangkan hak rakyat,” seru Arif yang disambut sorak dukungan massa.
Benar saja, menjelang batas waktu ultimatum, tensi politik di lapangan meninggi. Massa Brandal Alif menunjukkan kekuatannya dengan melakukan gelombang aksi yang lebih besar. Aksi ini berhasil menarik perhatian penuh aparat kepolisian dan memaksa perwakilan Pemkab Rembang untuk segera turun tangan dan bernegosiasi.
Kehadiran perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), DPMPTSP, dan Dinas Kesehatan, sayangnya, dinilai tidak memadai. Penjelasan teknis yang diberikan dianggap sebagai bentuk pembelaan terhadap RS KSH dan mengabaikan keresahan substansial warga.
“Jangan beri kami penjelasan teknis yang berbelit. Itu urusan internal kalian. Pemerintah seharusnya hadir untuk menjamin hak rakyat, bukan membela kepentingan investasi buta. Brandal Alif di sini mengingatkan, bahwa kedaulatan rakyat harus ditegakkan,” tandas Arif dengan lantang, menegaskan posisinya yang tidak kompromi.
Lebih lanjut, Brandal Alif kembali menyampaikan tuntutan intinya: penghentian seluruh aktivitas pembangunan RS KSH hingga seluruh dokumen perizinan, termasuk UKL-UPL dan studi kelayakan, ditunjukkan secara transparan kepada publik.
“Tunjukkan dokumen itu! Hentikan pembangunan sampai semuanya jelas. Brandal Alif akan terus berdiri di barisan terdepan mengawal kasus ini. Pembangunan fasilitas kesehatan haruslah untuk rakyat, bukan untuk mengeruk keuntungan segelintir orang,” pungkas Arif.
Aksi yang diawasi ketat aparat ini akhirnya berakhir kondusif setelah mediasi. Aksi ini membuktikan bahwa Brandal Alif tetap menjadi kekuatan yang diperhitungkan dan mampu memobilisasi dukungan secara disiplin untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil.