Lonjakan Kasus Bunuh Diri di Rembang, Remaja Jambangan Ditemukan Tewas Gantung Diri
KabarRembang – Warga Desa Jambangan, Kecamatan Sarang, dikejutkan dengan ditemukannya seorang remaja berinisial M.K. (15) dalam kondisi meninggal dunia akibat gantung diri di dalam rumah orang tuanya, Rabu malam (26/11/2025) sekitar pukul 21.25 WIB. Kejadian ini kembali menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Rembang sepanjang tahun ini.
Kejadian bermula ketika ayah tiri korban, S. (43), pulang dari acara mantenan di Dukuh Selo. Ia melihat sepeda motor milik korban masih terparkir di luar rumah. Saat mencari keberadaan korban, saksi justru menemukan remaja tersebut tergantung di depan kamar mandi dengan tali kain warna krem, yang diketahui merupakan tali bekas pengikat pakan kambing.
Saksi panik dan langsung berteriak meminta pertolongan. Bersama saksi lainnya, K. (43), korban segera diturunkan dengan memotong tali menggunakan pisau dapur. Kepala desa kemudian menghubungi Polsek Sarang untuk penanganan lebih lanjut.
Tak berselang lama, Kapolsek Sarang IPTU Yuli SM, S.H., M.H. bersama anggota tiba di lokasi dan memanggil petugas medis dari Puskesmas Sarang 2 untuk melakukan pemeriksaan.
Petugas medis Novendi Budi Prasetyo, S.Kep., Ns. menjelaskan bahwa di leher korban terdapat bekas jeratan tali, lidah menjulur, tubuh sudah dingin, dan nadi tidak teraba. Pada alat kelamin tampak menegang namun tanpa keluarnya sperma. Tidak ditemukan luka atau tanda-tanda kekerasan lainnya.
Dengan hasil tersebut, korban dinyatakan murni meninggal karena bunuh diri.
Pihak keluarga menerima peristiwa pilu ini sebagai musibah dan memilih menolak dilakukan autopsi. Mereka meyakini korban mengalami tekanan atau depresi sebelum mengakhiri hidupnya.
Dalam kurun waktu tahun ini, Kabupaten Rembang tercatat mengalami peningkatan kasus bunuh diri, baik dari kalangan remaja maupun dewasa. Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Pengamat sosial dan pemerhati kesehatan mental di Rembang menilai meningkatnya tekanan hidup, pergaulan, hingga masalah keluarga menjadi faktor yang kerap memicu tindakan nekat tersebut. Mereka berharap pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tokoh agama, serta tenaga kesehatan dapat memperkuat edukasi dan pendampingan bagi masyarakat, khususnya remaja.
Langkah preventif dinilai mutlak diperlukan agar kejadian serupa tidak terus terulang.
Barang bukti yang diamankan petugas berupa seutas tali kain warna krem.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kepedulian terhadap kondisi mental di lingkungan sekitar, terutama pada anak dan remaja yang rentan mengalami tekanan psikologis.
