Rembang Genjot Ketahanan Pangan, 300 Alsintan Dibagikan untuk Dorong Produktivitas Petani

Table of Contents

 

KabarRembang – Pemerintah Kabupaten Rembang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian di tengah ancaman krisis pangan global. Sebanyak 300 unit Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) resmi diserahkan kepada kelompok tani dari berbagai kecamatan dalam sebuah acara yang digelar di halaman Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan), Rabu (03/12/2025).

Penyerahan dipimpin langsung oleh Bupati Rembang, Harno, dengan didampingi jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kapolres Rembang AKBP Danang Bagus Anggoro, perwakilan Dandim 0720/Rembang serta Danramil Pamotan. Kehadiran unsur keamanan dan TNI dalam agenda tersebut menjadi bentuk dukungan penuh terhadap program pemerintah dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan daerah.

Dalam sambutannya, Bupati Harno menegaskan bahwa keberhasilan swasembada pangan tidak cukup hanya tercatat sebagai laporan. Menurutnya, yang terpenting adalah menjaga keberlanjutan di tengah tantangan iklim yang semakin tidak menentu.

“Swasembada pangan harus terus dijaga. Kita tidak boleh lengah menghadapi anomali cuaca dan El Nino yang dapat memengaruhi produksi pertanian,” ujar Bupati Harno.

Ia juga mengingatkan para penerima agar tidak menyewakan alat dan tidak menggunakan Alsintan di luar wilayah Rembang. Larangan tersebut ditegaskan untuk memastikan manfaat bantuan benar-benar dirasakan oleh petani lokal.

“Semua alat ini ditujukan untuk meringankan biaya produksi petani Rembang. Tolong dirawat, jangan digunakan untuk kepentingan di luar daerah,” tegasnya.

Penyaluran Alsintan ini merupakan yang kedua kalinya sepanjang 2025, menandakan keberlanjutan program prioritas pemerintah daerah dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Meski demikian, Harno menyebut kebutuhan Combine Harvester masih belum terpenuhi. Ia berharap bantuan tahun-tahun berikutnya dapat menutup kekurangan tersebut.

Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto, membenarkan bahwa total 300 unit Alsintan telah dibagikan pada agenda tersebut. Pihaknya juga sedang mengupayakan pemerataan distribusi ke seluruh kecamatan sesuai arahan Bupati.

Agus turut menjelaskan perkembangan terkait pupuk Zwavelzure Ammoniak (ZA) yang saat ini baru memasuki masa transisi dan belum terdata dalam LDKA (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). “Saat ini ZA baru dianggarkan 500 ton. Kita akan lakukan perhitungan ulang sesuai kebutuhan lahan tebu,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pengisian LDKA untuk pupuk ZA akan diperbarui setiap tiga bulan.

Di balik dinamika tersebut, Rembang membawa pulang prestasi membanggakan. Tahun ini, daerah tersebut menempati peringkat pertama indeks penanaman padi se-Jawa Tengah. Prestasi itu dinilai sebagai bukti efektivitas perencanaan pertanian yang semakin baik.

“Tugas kami berikutnya adalah menjaga capaian itu tetap stabil, bahkan bila memungkinkan meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Rembang AKBP Danang Bagus Anggoro menegaskan bahwa Polri siap bersinergi menjaga ketahanan pangan daerah.

“Ketahanan pangan adalah isu strategis. Polres Rembang akan mengawal pendistribusian dan pemanfaatan Alsintan agar tepat sasaran,” ungkapnya.

Menurutnya, penguatan dunia pertanian akan berdampak luas pada stabilitas ekonomi dan keamanan daerah. “Jika sektor pertanian tumbuh kuat, masyarakat sejahtera, dan keamanan daerah pun semakin terjaga,” tambahnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen yang terus diperkuat, Pemkab Rembang optimistis langkah ini mampu mendorong produktivitas pertanian sekaligus menjaga ketahanan pangan sebagai kebutuhan fundamental masyarakat.